Kamis, 14 April 2011

Pengatalogan Deskripsi

I. PENDAHULUAN

Dalam sejarah kepustakawanan,katalogisasi atau pengkatalogan (cataloguing, catalogieseren) merupakan keterampilan yang sudah berusia berabad-abad. Ketika pertama kali dibuat, catalog berfungsi sebagai senerai inventaris,kemudian fungsi
Ini diperluas sebagai sarana untuk membantu mengetahui lokasi buku. Dengan berkembangnya fungsi catalog maka data yang dimasukan dalam catalog pun akan bertambah.
Pembuatan catalog pada perpustakaan purba tergantung pada praktek dan kebiasaan masing-masing perpustakaan. Karena masing-masing perpustakaan berjalan dengan peraturan pengatalokan yang berlainan maka tidak ada keseragaman antara berbagai katalok. Baru sekitar abad ke 18, di Inggris dan Amerika mulai ada usaha penyerangan peraturan catalog dengan berdasarkan pada peraturan normative. Ketika teknologi informasi makin berkembang peraturan catalog pun disesuaikan dengan perkembangan teknologi sehingga memungkinkan pertukaran data catalog melalui mesin ataupun mengirimkan data catalog yang dapat dibaca mesin.

II. KATALOGISASI

1. Arti Pengkatalogan
Pengatalogan berasal dari kata catalog. Catalog ialah daftar bahan perpustakaan atau buku yang terdapat disebuah tempat. Karena modul ini digunakan untuk Program Diploma Ilmu Perpustakaan, maka yang akan kita bicarakan ialah catalog perpustakaan, selanjutnya disebut catalog.
Pengkatalogan artinya proses membuat catalog. Dalam beberapa bukun dikenal pula dengan istilah pengatalogan (di sini bentuk kata catalog telah luluh sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia) katalogisasi (sebagai alih bahasa istilah istilah “catalogisering dari bahasa Belanda) sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan nama “cataloguing”. Dalam kaitannya dengan kegiatan pengkatalogan, anda akan menjumpai istilah pengkatalogan deskriptif yang berarti menyediakan informasi bibliografis pada catalog. Dalam pengkatalogan deskriptif yang dimuat lazimnya ialah nama pengarang, judul, edisi, kota terbit, nama penerbit, tahun terbit, keterangan fisik termasuk tinggi buku, keterangan seri serta keterangan lain yang dianggap perlu. Dalam pengkatalogan deskriptif tidak termasuk kegiatan pencantuman nomor klasifikasi buku menurut subjek buku. Tugas tersebut merupakan bagian klasifikasi, akan dibahas dalam bagian lain dari modul ini.

2. Katalogisasi Secara Umum
Katalog merupakan wakil buku dalam perpustakaan, yang menerangkan tentang sebuah buku dengan maksud untuk memudahkan pemakai perpustakaan dalam mencari buku tersebut.
Di samping catalog dapat menunjukkan buku-buku yang ada di perpustakaan, juga memberikan keterangan tentang fisik buku, tahun terbit, nama pengarang, nama penerbit dan kota terbit serta judul buku selengkapnya, juga jumlah halaman buku tersebut.

3. Fungsi Katalog
Pengatalogan sebuah buku adalah mediator antara pesan sipengarang buku dengan para calon pembacanya. Pesan si pengarang diharapkan dapat sampai kepada setiap orang yang menghendakinya. Oleh karena itu seorang pengatalok dituntut agar mampu menafsirkan sebuah buku untuk memenuhi hajat para pembacanya dalam mengadakan penelusuran literature dan informasi.
Tujuan katalogisasi deskriptif disini adalah:
1. Mengenali suatu bahan pustaka yang diproses sehingga dapat memberikan informasi kepada pembaca untuk membedakannya dengan bahan pustaka lainnya.
2. Memberikan karakter pada suatu bahan pustaka yang dapat membantu para pembaca dalam memilih bahan pustaka yang diperlukan.
3. Menempatkan entri pada tajuk yang paling menguntungkan pembaca.

Dari tujuan katalogisasi deskriptif tersebut fungsi catalog dapat dirinci sebagai berikut:
1. Mencatat setiap karya-karya seorang pengarang pada tajuk yang sama.
2. Menyusun entri pengarang secara tepat sehingga semua karya oleh seorang pengarang terdapat pada tajuk yang sama.
3. Mencatat entri subjek dari karya-karya yang dimiliki perpustakaan.
4. Mencatat semua judul karya-karya yang dimiliki perpustakaan.
5. Membuat penunjukan dari entri yang tidak dipergunakan kepada entri yang dipergunakan perpustakaan.
6. Memberikan petunjuk dimana buku dimana buku disusun dalam rak.
7. Memberikan uraian tentang setiap karya yang dimiliki oleh perpustakaan sehingga pembaca mendapat informasi lengkap tentang karya tersebut.



4.Tujuan catalog
Seperti telah di sebutkan semula,perpustakaan memebeli buku untuk kepentingan pemakainya.katalog perpustakaan mencatat data mengenai buku itu sehingga pembaca dapat menemukannya dengan cepat.karena itu catalog harus mencatat data yang lengkap mengenai buku yang ada di perpustakaan.tujuan catalog seperti itu telah di uraikan oleh pustakawan Cutter pada tahun 1876.
Tujuan atau objek catalog ialah:
1.Memungkinkan seseorang menemukan sebuah buku yang di ketahui berdasarkan
a.Pengarangnya
b.judulnya
c. subjeknya
2.Menunjukkan buku yang di miliki perpustakaan
d.oleh pengarang tertentu
e.berdasarka subjek tertentu
f.dalam jenis literature tertentu
3.membantu dalam pemilihan buku
g.berdasarkan edisinya
h.berdasakan karakternya(satra ataukah topic)
Tujuan pertama menekankan bahwa catalog perpustakaan bertindak selaku daftar temuan bagi dokumen tertentu .ini memerlukan penyediaan data bagi masing-masing buku dan memungkinkan ancangan berdasarkan pengarang,judul dan subjek.
Tujuan kedua menekankan bahwa catalog perpustakaan harus bertindak sebagai daftar temuan bagi sekelompok dokumen .ini memerlukan penyediaan enteri seragam bagi setiap kelompok.
Tujuan ketiga berkaitan dengan deskripsi buku dan catalog.sehingga pemakai dapat membedakan berbagai edisi dari buku tertentu dan memungkinkan pemilihan buku dengan menyediakan cirri khusus.
Tujuan (1) cukup jelas. Entri pengarang dengan acuan yang diperlukan disediakan oleh catalog. Entri judul biasanya digunakan untuk memenuhi tujuan (2). Tujuan ini dalam praktek sehari-hari biasanya dimaksudkan untuk karya pengarang perorangan atau bila judul diperlukan sebagai kata benda atau bila judul mengandung kata benda dan juga untuk karya semacam majalah atau karya anonym. Dalam hal terakhir ini, entri utama adalah judul. Tujuan (3)cukup jelas.

5. Bentuk Katalog
Bentuk catalog dapat dibagi menjadi beberapa bentuk yakni:
- Katalog bentuk kartu
Inilah yang sering dipakai dalam perpustakaan. Biasanya berukuran 71/2 X 121/2 cm, terbuat dar4i kertas tebal warna putih agak mengkilap. Dibawah ini diberi lubang untuk menempatkan kartu tersebut di kotak sehingga tidak bias dicabut oleh pengunjung perpustakaan.

- Katalog bentuk buku
Katalog ini dibuat seperti buku yang berisi daftar semua buku yasng dikoleksi oleh perpustakaan, ditulis menurut urutan nomor klasifikasi (subyeknya).

- Katalog berkas
Katalog ini ditulis pada sehelai kertas seperti kartu, kemudian dijilid menjadi satu (seperti buku), tiap berkas merupakan satu catalog.


Menurut jenisnya katalog dapat dibedakan menjadi:

- Katalog pengarang :
Kata utama katalog pengarang ialah nama pengarang, semua kartu katalog pengarang dikumpulkan dan disusun menurut abjad nama pengarang.

- Katalog judul
Yakni katalog berbentuk kartu, dengan kata utama judul buku, kartu ini disusun menurut abjad judul buku.

- Katalog subyek
Yakni kartu katalog dengan kata utama pokok masalah/ subyek pembicara buku itu (teknik, ekonomi, hokum dan sebagainya)disusun menurut kelompok subyek dengan urutan abjad pula.

- Katalog chek list
Merupakan kartu katalog pengarang tetapi khusus dibuat untuk disimpan dalam ruang administrasi perputakaan sebagai kartu control jika kartu ketiga yang ada diruangan pelayanan dicabut atau hilang.


Menurut pemisahannya catalog dapat berupa :

- Katalog kamus
Semua jenis kartu katalog yang berupa catalog pengarang, judul dan subyek dicampur dalam satu kotak, berurutan sesuai abjad.


- Katalog terbagi / sistematis
Setiap catalog dipisahkan dan dikelompokkan menurut nama pengarang, judul dan subyek dalam satu kotak tersendiri. Jadi ada tiga kotak (kotak katalog pengarang, kotak katalog judul dan kotak katalog subyek).



6.Pengertian katalogisasi Deskriptif

- Latar Belakang Pengolahan Bahan Pustaka

Bayangkan seandainya Anda berada ditengah hutan dan ingin menemukan suatu pohon tertentu yang sangat Anda perlukan segera, sedangkan petunjuk tidak tersedia. Sudah tentu gelap bagi Anda untuk menemukanya dan mungkin Anda merasa putus asa sebelum melakukannya. Jika Anda mencoba untuk menemukannya niscaya harus memeriksa pohon demi pohon yang akan sangat memakan waktu dan energy.
Demikianlah halnya apabila buku – buku yang anda miliki tidak diolah dengan cara – cara tertentu, akan sulit bagi siapapun untuk menelusuri informasi yang terkandung didalam koleksi yang anda miliki itu. Lebih – lebih jika koleksi tersebut dalam jumlah yang besar, akan makin sulit menemukan informasi yang diperlukan secara cepat, tepat dan akurat.
Dalam hal ini anda jangan berkesimpulan bahwa koleksi yang kecil tidak memerlukan pengolahan karena koleksi yang kecil akan menjadi semakin besar. Disamping itu koleksi yang telah terolah merupakan daya tarik tersendiri. Dibandingkan
Itulah sebabnya sejak zaman dahulu kala orang berusaha mengola bahan pustaka sedemikian rupa untuk memudahkan pendayagunaannya. Tentu saja system dan cara – cara pengolahan yang dilakukan pada masa dahulu itu berbeda dengan apa yang di lakukan orang pada masa sekarang. Hal itu seiring dengan perkembangan bentuk, jenis bahan pustaka, dan frekwensi penggunaanya. Yang jelas berbeda, misalnya, factor keseragaman antara satu perpustakaan dengan lainnya, pada zaman ddahulu tidak mendapat perhatian. Sebaliknya pada masa sekarang factor keseragamasn sangat mendapat perhatian terutama dalam rangka kerjasama antar perpustakaan.

- Pengertian Katalogisasi Deskriptif

Katalog atau kataslogus adalah daftar buku yang dimiliki satu atau beberapa perpustakaan dan disusun menurut system tertentu. Dalam katalog dicantumkan hal-hal penting dari buku yang diperkirakan digunakan orang dalam menelusur suatu bahan pustaskas dan informasi yang terkandung didalamnya, baik mengenai fisik maupun isi bahan pustaka tersebut, seperti nama pengarang, judul buku, penerbit, dan sabyek yang twerkandung didalamnya. Jadi pengolahan bahan pustaka atau katalogisasi adalah proses penelaahan dan pengolahan keterangan dan hal-hal penting dari bahan pustaka menjadi katalog.
Dalam katalogisasi deskriptif yang menjadi sasaranadalah pengolahan entri utama dari sebuah buku dan hasilnya dicantumkan dalam katalog. Yang dimaksud entri utama adalah uraian katalog yang dibuat pertama kali, terdiri atas tajuk dan unsur-unsur katalog lainnya. Tajuk biasanya berupa nama pengarang. Dalam subyek yang menjadi sasaran adalah penetuan entri subyek sebuah buku baik berupa subyek verbal maupun notasi klasifikasi, dan hasilnya dicantumkan dalam katalog.

- Deskriptif Blibiografi
Pedoman untuk kegiatan deskripsi bibliografi ini adalah AACR2 (Anglo American Cataloguing Rules Edisi 2), yang mengadopsi ISBD (International Standard Bibliographic Description), atau sudah disadur oleh Perputakaan Nasional RI dalam bentuk Pedoman Katalogisasi Indonesia. Dalam buku pedoman tersebut pembutan deskripsi bibliografis bahan pustaka dibagi kedalam 8 daerah atau bidang.